Untuk menyatukan seluruh masyarakat Lampung, khusunya Lampung Tengah (Lamteng) untuk tidak memandang bulu, baik itu suku, agama, ras dan bahasa (SARA).
Maka acara dialog kebudayaan refleksi
kemerdekaan merajut kebersamaan di tengah keberagaman yang diadakan oleh
Komunitas Sekelik Sedulur (komunitas persaudaraan Lampung dan Jawa), Jumat
malam (28/8) di Cafe, Robusta Bandarjaya, digelar.
DPD RI asal Lampung Anang Prihantoro
mengapresiasi munculnya Komunitas Sekelik Sedulur. Menurutnya, munculnya
komunitas itu menandakan bahwa anak-anak muda di Lamteng memiliki wawasan dan
gagasan yang sangat baik untuk menyatukan segala perbedaan yang ada khusunya di
Bumi Beguwai Jejamo Wawai ini.
“(Komunitas Sekelik Sedulur) Saya tegasi
dengan baik. Ini menjadi contoh yang baik untuk indonesia, untuk Bhineka
Tunggal Ika, untuk nasionalisme dalam rangka merefleksikan 70 tahun kemerdekaan
Indonesia,”jelas Anang.
Sementara itu Koordinator Komunitas Sekelik Sedulur, Achmad Mukahfi mengaku
komunitas ini dibentuk tidak ada kaitannya dengan unsur politik. Terlebih saat
ini di Lamteng akan digelar Pilkada.
“Kita ingin menciptakan kebersamaan yang
tidak memandang suku dan agama. Frinsifnya apa pun sukumu agamamu kamu
saudaraku. Jadi kita tidak menyangkut pautkan pilkada sama komunitas ini. Kita
tidak ada korelasi kesana,”tutupnya.
Kegiatan yang digelar di pelataran Bandarjaya
Plaza itu dihadiriseluruh komunitas se-Lamteng. Selain itu, acar tambah meriah
ketika Budayawan Lampung, Cak Sul bersama dengan grup musicknya, Jamus
Kalimosodo bermain dengan indah alunan beserta musiknya.
(hry/rid)
radarlamteng.co
Blogger Comment
Facebook Comment